UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Momentum Ramadan dimanfaatkan dengan positif oleh sejumlah mahasiswa Universitas Malikussaleh, termasuk dari Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mereka menjajakan berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Di antara mahasiswa yang menggunakan momentum bulan Puasa adalah Nur Faziah dan Marisa Putri, mahasiswi Prodi D-III Kesekretariatan yang berjualan sejak hari pertama Ramadan.
“Ini sudah dua kali kami berjualan makanan dan minuman. Puasa tahun lalu kami juga berjualan di tempat sama,” ungkap Nur Faziah, Senin (27/5/2019). Bersama Marisa Putri, ia berjualan penganan berbuka di Simpang Elak Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara. Lokasi itu dipilih karena terletak tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Minuman yang menjadi dagangan mereka antara lain es teler, sop buah, es campur, dan berbagai jenis minuman lainnya. Sedangkan untuk penganan berbuka antara lain tahu goreng, serabi, risoles, bakwan, dan tapai. “Tapi itu bukan kami yang buat. Milik orang lain yang dititipin di tempat kami jualan,” tambah Nur Faziah, mahasiswi angkatan 2018.
Ditanya mengenai omzet, Faziah langsung tersipu malu. “Lumayanlah, rata-rata dapat Rp500 ribu per hari, bahkan terkadang bisa lebih,” sahut Faziah sambil tersenyum.
Menurut Faziah dan Marisa, hasil dari berjualan selama Ramadan digunakan untuk membayar uang kuliah dan selebihnya untuk membeli baju lebaran. “Hitung-hitung untuk mengurangi beban orang tua,” kata Faziah lagi.
Dia mengaku belanja sendiri semua kebutuhan membuat berbagai jenis minuman. Selain membeli sendiri berbagai bahan, Faziah dan tiga rekannya yang lain juga membuat sendiri minuman tersebut, sehingga mereka sudah bekerja sejak pagi hari.
Ketua Prodi D-III Kesekretariatan FEB Unimal, Khairawati MSi, mengapresiasi semangat anak didiknya yang memanfaatkan momentum Ramadan untuk mencari tambahan penghasilan.
“Bukan sekadar mencari uang, ini adalah latihan membangun karakter entrepeneurship di kalangan mahasiswi. Mereka jeli melihat peluang,” ujar Khairawati yang dihubungi per telepon.
Dia mengharapkan semangat berusaha di kalangan mahasiswi tersebut bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk membangun jiwa kewirausahaan. “Selain itu, kami berharap ada suntikan modal baik dari kampus maupun dari lembaga lain untuk mahasiswa mandiri seperti ini,” tandas Khairawati.[ayi]